Bangkalan, Treenews.id - Penggusuran lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan di area Stadion Gelora Bangkalan diwarnai kegaduhan oleh seorang pedagang.
Sebelumnya, Pemkab Bangkalan melalui Kasatpol PP telah melayangkan surat himbauan berupa pemberhentian usaha dan pengosongan area usaha cafe/warung kopi di area SGB dalam jangka waktu 7 hari mulai dari tanggal 26 Januari 2025 hingga 1 Februari.
Setelah Surat Himbauan tersebut di rasa telah sampai ke pemilik warung kopi dan cafe di area SGB, petugas gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Anggota Dinas Perhubungan, Personil Polres Bangkalan, Personil Kodim 0829 dan ratusan partisipan yang berasal dari Ponpes Aziziyah di Sebaneh merobohkan warung kopi di beberapa penjuru SGB.
Berdasarkan pantauan tim Treenews.id, petugas gabungan dan 1 buah alat berat mulai merobohkan bangunan di terotoar masih berjalan kondusif.
Namun, pada hari terlihat tidak semua bangunan yang berada di area SGB di robohkan, warung kopi yang berada di belakang SGB tepatnya di TRK belum di gusur sehingga menuai protes dari salah satu pedagang yang warungnya berada di area depan SGB dan sudah di gusur.
Salah seorang pemilik warung kopi, Mardiah menyesalkan tindakan pemerintah yang di rasa tebang pilih dan tidak berkeadilan. Sebab, warung miliknya telah di robohkan. Namun, warung kopi yang diduga merupakan biang masalah belum di gusur.
" Padahal yang di belakang itu biang masalahnya, kenapa warkop kami yang hanya buka di siang hari malah di gusur sedangkan warkop di area belakang SGB yang bermasalah tidak di gusur. Dimana letak keadilannya " Ujarnya sembari menunjukkan warung yang diduga menyediakan minuman keras, Senin (03/02/25).
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Bangkalan Ismet Efendi mengatakan, bahwa pihaknya akan segera mencarikan solusi agar seluruh pedagang yang berada di area Stadion Gelora Bangkalan dapat segera kembali berjualan di tempat yang baru.
" Nanti kami carikan lahan yang strategis, namun sebelum itu kita mendata terlebih dahulu pedagang yang terdampak relokasi, kami harap pedagang untuk bersabar dulu, karena kami segera mencari solusi " Pungkasnya.
_(Ga/Sat/Luv)_